PABRIK PUPUK
- Cara pabrik memberitahu informasi tentang lowongan di perusahaan ini yaitu dengan memasang pengumuman di internet dan juga memlalui karyawan-karyawan yang bekerja disitu.
Dalam perekrutan karyawan di lakukan beberapa tahapa penyeleksian, yaitu :
1 . Dengan tes tertulis
2. Tes kesehatan
3. Tes wawancara (interview)
Para calon karyawan yang lolos di tahap tes tertulis akan melakukan tes lagi pada tahap tes kesehatan, dan begitu juga selanjutnya, jka lolos di tes kesehatan, akan melakukan seleksi lagi di tahap tes wawancara.
- Cara memproduksi :
Berikut ini cara membuat pupuk cair sabut kelapa ala Ali Mugni:
Bahan dan alat
-Sabut kelapa sebanyak 25 kg
-Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya
-Air sebanyak 40 liter
Cara pembuatan
1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas
2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi
3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung
4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari
5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan
Aplikasi
1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam
2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah
3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.
TEKNIK PEMBUATAN PUPUK KANDANG SECARA TERBUKA.
•Tentukan suatu lokasi di dekat kandang sebagai tempat pembuatan pupuk kandang kemudian tempat tersebut dibersihkan.
•Tempat kotoran sapi dibuat berbentuk segi empat atau persegi panjang dengan ukuran 2,5 m x 2.0 m atau sesuai dengan kebutuhan.
•Buat galangan dari tanah di sekeliling tempat pembuatan pupuk kandang untuk mencegah masuknya air atau rembesan air ke dalam tumpukan kotoran sapi.
•Buat naungan sederhana berupa atap dari bahan yang murah seperti daun rumbia atau dedaunan kering lainnya untuk mencegah masuknya air dari atas pada waktu hujan.
•Kotoran sapi dan sisa pakan ditimbun ke dalam tempat kompos yang telah disediakan.
•Pupuk kandang dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah digunakan untuk memupuk tanaman.
•Tempat kotoran sapi dibuat berbentuk segi empat atau persegi panjang dengan ukuran 2,5 m x 2.0 m atau sesuai dengan kebutuhan.
•Buat galangan dari tanah di sekeliling tempat pembuatan pupuk kandang untuk mencegah masuknya air atau rembesan air ke dalam tumpukan kotoran sapi.
•Buat naungan sederhana berupa atap dari bahan yang murah seperti daun rumbia atau dedaunan kering lainnya untuk mencegah masuknya air dari atas pada waktu hujan.
•Kotoran sapi dan sisa pakan ditimbun ke dalam tempat kompos yang telah disediakan.
•Pupuk kandang dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah digunakan untuk memupuk tanaman.
II. TEKNIK PEMBUATAN PUPUK KANDANG SECARA TERTUTUP.
•Tentukan suatu lokasi di sekitar kandang yang dapat dijadikan sebagai tempat pembuatan pupuk kandang.
•Pada tempat yang telah ditentukan tersebut digali sebuah lubang dengan ukuran sesuai kebutuhan, tetapi dalamnya tidak boleh lebih dari 1,0 m. Lubang yang terlalu sempit dan terlalu dalam akan menyulitkan pengambilan pupuk kandang dari lubang yang dibuat.
•Dinding lubang tempat penampungan pupuk kandang sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat mencegah terjadinya rembesan air dari bagian luar lubang. Misalnya palstik.
•Lantai lubang tempat penampungan pupuk kandang jangan disemen, tetapi dibiarkan saja tetap dari tanah agar air dari kotoran sapi dapat merembes kebawah tanah.
•Pada tempat yang telah ditentukan tersebut digali sebuah lubang dengan ukuran sesuai kebutuhan, tetapi dalamnya tidak boleh lebih dari 1,0 m. Lubang yang terlalu sempit dan terlalu dalam akan menyulitkan pengambilan pupuk kandang dari lubang yang dibuat.
•Dinding lubang tempat penampungan pupuk kandang sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat mencegah terjadinya rembesan air dari bagian luar lubang. Misalnya palstik.
•Lantai lubang tempat penampungan pupuk kandang jangan disemen, tetapi dibiarkan saja tetap dari tanah agar air dari kotoran sapi dapat merembes kebawah tanah.
•Kotoran sapi dan sisa-sisa pakan ditimbun kedalam lubang dan setelah penuh (jangan terlalu penuh keatas) lubang ditutup dengan tanah bekas galian setebal 30 cm.
•Buat naungan sederhana berupa atap dari daun rumbia ataupun dari dedaunan kering lainnya.
•Dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
•Buat naungan sederhana berupa atap dari daun rumbia ataupun dari dedaunan kering lainnya.
•Dibiarkan selama sekitar 3 bulan dan setelah itu barulah dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Sumber: ternak.blogdrive.com
v Analisis strategi pemasaran pupuk
Hasil analisis terhadap faktor-faktor strategis internal maupun eksternal :
a) Kekuatan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas (merek, harga, jenis dan bersertifikat), dukungan manajemen dalam bentuk business support team, serta kemampuan pengelolaan teknologi secara mandiri.
b) Kelemahan perusahaan adalah kegiatan promosi, sistem distribusi, struktur permodalan (kemampuan finansial), kegiatan riset dan pengembangan, kinerja pemasaran produk serta keterbatasan SDM pemasaran.
c) Peluang perusahaan adalah besarnya potensi pasar pupuk majemuk terutama di tingkat ritel, keberadaan wadah asosiasi produsen pupuk majemuk sebagai fasilitator pengembangan bisnis, keberadaan lembaga keuangan/perbankan sebagai alternatif sumber permodalan perusahaan serta situasi politik dan ekonomi yang relatif stabil sehingga memberikan keleluasan kepada perusahaan dalam berbisnis.
d) Ancaman yang di hadapi oleh perusahaan adalah intensitas persaingan antar kompetitor, kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok, ancaman produk pengganti dan perusahaan baru, kontinuitas pasokan bahan baku serta kebijakan pemerintah tentang regulasi dalam industri pupuk majemuk.
a) Kekuatan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas (merek, harga, jenis dan bersertifikat), dukungan manajemen dalam bentuk business support team, serta kemampuan pengelolaan teknologi secara mandiri.
b) Kelemahan perusahaan adalah kegiatan promosi, sistem distribusi, struktur permodalan (kemampuan finansial), kegiatan riset dan pengembangan, kinerja pemasaran produk serta keterbatasan SDM pemasaran.
c) Peluang perusahaan adalah besarnya potensi pasar pupuk majemuk terutama di tingkat ritel, keberadaan wadah asosiasi produsen pupuk majemuk sebagai fasilitator pengembangan bisnis, keberadaan lembaga keuangan/perbankan sebagai alternatif sumber permodalan perusahaan serta situasi politik dan ekonomi yang relatif stabil sehingga memberikan keleluasan kepada perusahaan dalam berbisnis.
d) Ancaman yang di hadapi oleh perusahaan adalah intensitas persaingan antar kompetitor, kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok, ancaman produk pengganti dan perusahaan baru, kontinuitas pasokan bahan baku serta kebijakan pemerintah tentang regulasi dalam industri pupuk majemuk.
Sumber: http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-dadanabdul-541