Keberhasilan
Ketahanan Nasional
Sejak
merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampumempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampumenegakkan wibawa pemerintahan dari
gerakan separatis.Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi
geografis, sumber dayaalam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah
menempatkan Indonesia menjadiajang persaingan kepentingan dan perebutan
pengaruh antar negara besar. Hal ini secaralangsung maupun tidak langsung
memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat
mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup daneksitensi NKRI. Untuk itu
bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhanyang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasilmengatasi setiap
bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapundatangnya. Hal
inilah yang dinamakan ketahanan nasional.Ketahanan Nasional mempunyai aspek
utama, yaitu
Kesejahteraan
dan Keamanan.
Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan
Nasionalyang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu,
mengusahakan terwujudnyaKetahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses
membentuk Kesejahteraan danKeamanan buat negara dan bangsa. Ada kalanya bangsa
berada dalam tingkat perjuanganyang memerlukan titik berat pada Kesejahteraan,
sedangkan pada tingkat perjuangan lainmungkin juga titik berat harus pada
Keamanan . Namun sekalipun titik berat diletakkan pada salah satu aspek,
aspek yang lain tidak boleh hilang sama sekali. Sebab sepertidalam ilmu hitung
apabila kita kalikan satu angka dengan nol, hasilnya menjadi nol pula.Jadi
kalau salah satu aspek sama sekali tidak diperhatikan, Ketahanan Nasional
akansama dengan nol atau tidak ada Ketahanan Nasional. Paling baik adalah kalau
kita dapatmembentuk kondisi harmonis antara Kesejahteraan dan Keamanan,
meskipun hal itutidak mudah tercapai
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketahanan nasional
digunakanuntuk menangkal adanya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan untuk
menjaminkehidupan nasional yang termuat dalam ASTA GATRA (Trigatra dan
Pancagatra). Padakesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai ancaman yang
ada dalamPancagatra yang terdiri dari ancaman di bidang ideologi, politik,
ekonomi, social budaya,dan pertahanan dan keamanan (IPolEkSosbudHankam).
Ancaman dan tantangan di berbagai aspek
kehidupan
Di bidang ideologi ancaman-ancaman berupa :
1.Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang
harusdiwaspadai oleh Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi
negaraasing,dengan maksud tertentu, yang turut mendorong terjadinya
diintergrasiini.Contohnya adalah yang terjadi sewaktu usaha pemisahan diri
Timor Leste.Saat itu,para pejuang daerah mendapat bantuan senjata dari
NegaraAustralia.Hal ini mengancam salah satu sila dalam Pancasila yaitu
silaketiga,”Persatuan Indonesia”.
2.Semakin besarnya pengaruh budaya asing
Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan
menjadisemakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada.
Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari
budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk justru
adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang negatif ini adalah
seks bebas
Budaya seks bebas amat bertentangan dengan adat ketimuran yang
masihdianut sebagian besar warga Negara Indonesia dan paham
ideologi pancasila,terutama sila pertama,”Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana
seks bebas ini bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
3.Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut
ekonomi pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama
perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang salah satu pahamnyaadalah
persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan bertahan. Hal
ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari
Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan sosial
bagiseluruh rakyat Indonesia”.Bila kita terus mengikuti paham yang kuatlah yang
bertahan, maka rakyatkecil atau yang lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh
yang kuat untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga
kemanusiaan oranglemah tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan
sosial, karenasemua yang ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan
saudarasebangsanya lagi.
Saran penyelesaiannya :
1.Berpegang
kepada ideologi pancasilaPada dasarnya para pendiri negarai Indonesia ini telah
memikirkan nilai-nilaidasar yang paling sesuai bagi kepribadian Bangsa
Indonesia,yaituPancasila.Maka,sudah sepatutnya sebagai bangsa Indonesia kita
berusahautntuk memahami makna sesungguhnya dari ideologi pancasila,
sehinggaideologi Pancasila tersebut dapat kita gunakan
sebagai pegangan yang sesuaidengan kepribadian bangsa kita dalam
menghadapi tantangan global yangsemakin beragam ini.
2.Kritis
terhadap hal-hal yang ditawarkan kepada kita sebagai efek globalisasi
Tidak semua hal yang dibawa oleh kemajuan global itu sifatnya
negatif, banyak juga dampak positif yang dihasilkannya.Oleh karena
itu, kita haruslebih kritis lagi dalam memilah hal-hal asing yang ditawarkan kepada
kita.Halyang positif dapat kita terima untuk kemajuan diri kita,sementara
dampak yang negatif sedapat mungkin kita tolak.
3.Beriman
kepada Tuhan yang Maha Esa.Dengan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan dan
ajaran agama, kita dapatmenolak hal-hal negatif dari luar seperti seks bebas. Karena,pada
dasarnyatidak ada agama yang baik yang mengajarkan umatnya untuk berbuat jahat.
4.Meningkatkan
semangat persaudaraan antar sesama warga NegaraMengingat Indonesia merupakan
Negara yang terdiri dari keberagamansuku,ras, maupun agama serta kebudayaan,
maka salah satu ancaman yang paling sering terjadi di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini adalahancaman perpecahan. Ancaman perpecahan ini dapat
kita minimalisir dengan meningkatkan rasa persaudaraan dan senasib
sepenanggungan degan sesamawarga Negara Indonesia.
Di bidang politik ada ancaman berupa pemerintahan
yang tidak aspiratif danresponsive atau bisa dikatakan diktator. Pemerintahan
yang tidak mau mendengar aspirasirakyat artinya pemerintah ini tidak demokratis
(dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat).Padahal kita tahun system
pemerintahan kita adalah system pemerintahan yangdemokratis bukan totaliter
(diktator). Meskipun telah diselenggarakannya PEMILU, halini tidak menjamin
semua suara serta partisipasi rakyat mendapat bagian dalam pemerintahan.
Ini dikareanakan masih sering terjadinya kecurangan dalam prosesdemokrasi ini,
misalnya saja dengan masih banyaknya manipulasi suara rakyat
untuk memenangkan kelompok tertentu smapi kepada tidak meratanya pemberian
hak suarakepada rakyat (ada rakyat yang berhak menggunakan hak suaranya, tetapi
tidak tercantum namanya dan sebaliknya).
Mengatasinya dengan
memberdayakan
masyarakatuntuk mengawasi pemerintahan melalui wakilnya yang duduk di lembaga
legislativeuntuk mengawasi pemerintahan supaya tidak diktator (seperti
yang terjadi pada zamanorde baru). Kemudian membuat aturan UU yang mengatur tentang
pemerintahan anti- totaliter. UU
perlu dibuat karena pemerintahan kita berdasarkan atas hukum
(rechstaat)artinya apa yang dilakukan pemerintah harus sesuai dengan UU yang
berlaku dalam suatunegara.
Di bidang ekonomi , kemiskinan menjadi ancaman bagi ketahanan nasional.Adalah satu
kenyataan bahwa kemiskinan masih terdapat dalam jumlah besar diIndonesia.
Meskipun jumlah rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan sudah dapatkita kurangi
secara mencolok, yaitu dari sekitar 70 persen pada tahun 1970 menjadisekitar 15
persen pada tahun 1993, namun itu masih meliputi tidak kurang dari 27
jutaorang. Satu jumlah yang sama dengan jumlah penduduk satu negara ukuran
menengahseperti Canada (28 juta) dan jauh di atas penduduk Malaysia (19 juta).
Padahal rakyatIndonesia yang hidup sedikit di luar garis kemiskinan juga masih
tergolong miskin sekali.Maka dengan begitu jumlah penduduk Indonesia yang masih
hidup miskin banyak sekali.Kondisi penduduk demikian tidak mendukung adanya
Ketahanan Nasional yang kuat,malahan melemahkannya. Seperti telah diuraikan,
Ketahanan Nasional terdiri dariKesejahteraan dan Keamanan yang dapat dibedakan
tetapi tidak dipisahkan. Kalau masih banyak sekali penduduk Indonesia
miskin, sekalipun ada kecenderungan akan membaik,maka Kesejahteraan pada waktu
ini belum tinggi. Karena itu juga Keamanan belumdalam kondisi yang cukup baik.
Oleh karena itu Kemiskinan merupakan tantangan yangharus dapat diatasi secepat
mungkin untuk dapat mewujudkan Ketahanan Nasional yangtangguh. Kemiskinan itu
dapat dilihat secara absolut dan relatif. Dilihat secara absolutkita
mempunyai tingkat kemiskinan sebagaimana diindikasikan oleh penghasilan
per kapita yang sekarang sebesar 730 dollar AS atau sekitar Rp 1.500.000
per tahun. Padaumumnya penghasilan yang dinilai memadai adalah kalau sudah di
atas 2.000 dollar ASatau sekitar Rp 4.500.000 per tahun. Jadi keadaan kita
secara absolut baru sepertiga yangdinilai normal. Padahal angka Rp 1.500.000
per capita / tahun itu jauh dari gambarankeadaan penghasilan penduduk yang
sebenarnya. Sebab ada yang segolongan kecil yangkaya sekali dengan penghasilan
per capita mungkin tidak kalah dari penduduk di negaramaju, jadi lebih dari
20.000 dollar AS atau Rp 45 juta setahun. Sedangkan mayoritas penduduk di
bawah Rp 1.500.000, bahkan mungkin sekali di bawah Rp 1.000.000 per tahun.
Secara relatif kondisi penghasilan bangsa Indonesia masih amat parah juga,
karena harus dibandingkan dengan penghasilan per capita bangsa-bangsa yang
lain, khususnyayang tinggal sekitar kita. Kita adalah bangsa termiskin di
lingkungan ASEAN menurutlaporan World Bank Atlas 1995. Singapore adalah terkaya
dengan $ 19.310, Malaysia $3.160, Thailand $ 2.040, Filipina $ 830, sedangkan
Brunei Darussalam menurut majalahAsia Week 10 Februari 1995 $ 18.500. Maka
jelas sekali bahwa kita baik secara absolutmaupun relatif masih tergolong
bangsa yang miskin, apalagi kalau melihat penghasilanmayoritas penduduk yang di
bawah Rp 1.000.000 atau $ 500. Meskipun sekitar 5 persen penduduk
Indonesia tidak kalah hidupnya dari rata-rata penduduk Singapore.
Untuk mengatasi kemiskinan, kita harus meningkatkan mutu sumber dayamanusia supaya bisa
bersaing dengan penduduk negara lain supaya kita memilikikeunggulan kompetitif
dibandingkan negara lain. Meningkatkan kualitas sumber dayamanusia bisa
dilakukan denga cara memperbaiki mutu pendidikan kita, memberikan beasiswa
bagi penduduk yang tidak mampu namun memiliki kemampuan misalnyadengan program
BOS yang sedang digalakkan pemerintah. Selain itu untuk menurunkantingkat
kemiskinan, pemerintah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
tidak hanya melihat kuantitasnya namun kualitasnya. Artinya pertumbuhan
ekonomi harusdapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas supaya tingkat
pengangguran menurundan kemiskinan lambat laun bisa dihilangkan. Pertumbuhan
ekonomi saja tidak cukup,namun pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan
spread effect (efek sebaran) artinyaharus merata ke seluruh lapisan
masyarakat, sehingga gap antara kaya dan miskinmenjadi kecil. Struktur ekonomi
yang berkesinambungan juga bisa digunakan untuk menghadapi ancaman
kemiskinan. Struktur ekonomi bisa dilihat dalam APBN kita,dimana dalam APBN bisa
kita lihat apakah belanja pembangunan lebih banyak dari belanja rutin.
Belanja pembangunan digunakan untuk pembangunan daerah tertinggal,KUR, PNPM
yang fungsinya untuk memberantas kemiskinan.Selain kemiskinan, ancaman di
bidang ekonomi adalah praktek monopoli perusahaan besar yang bisa
menghabisi usaha-usaha kecil dan menengah. Jika praktek monopoli dibiarkan
saja, maka perekonomian bukan lagi berdasarkan demokrasi ekonomidimana harga
ditentukan oleh penjual, kemudian supply barang bisa diatur-atur oleh penjual
sehingga kalau barang langka, maka harga pasti meningkat. Caranya sebenarnya
telah
dilakukan pemerintah dimana telah dibuat KPPU (Komisi Pengawasan PersainganUsaha) untuk mengawasi perusahaan untuk tidak melakukan
monopoli, selain itukembalikan lagi prinsip
ekonomi yang telah diungkapkan di dalam pasal 33 UUD 1945dimana ekonomi berdasar usaha bersama (ayat 1).Baik secara global maupun dalam lingkup kawasan Asia,
khususnya AsiaTenggara, Indonesia berada
dalam suatu lingkungan yang ditandai dengan berbagai pertentangan. Di beberapa kawasan pertentangan ini
telah atau sewaktu-waktu dapatmenjelma menjadi konflik
bersenjata. Kekuatiran akan akibat perang umum maupunkemungkinan eskalasi perang terbatas, menyebabkan makin
berkembangnya suatu bentuk perang yang sering disebut perang revolusioner. Infiltrasi, subversi sampai padakerusuhan dan pemberontakan bersenjata merupakan tahap-tahap
dari bentuk perang ini,yang total sifatnya, baik
dalam obyek, maupun metode, sehingga tidak satupun aspek kehidupan bangsa yang luput dari ancaman ini. Suatu gejala
lain yang perlu mendapat perhatian pula adalah
teror internasional dengan tindakan seperti pembajakan dan penyanderaan, suatu cara baru untuk mencapai suatu
tujuan politik.Beberapa bentuk gangguan dalam negeri yang
setiap saat dapat dihadapi dan perlu mendapat perhatian bidang pertahanan keamanan negara antara lain: gangguan
terhadap persatuan dankesatuan bangsa, gangguan
keamanan wilayah laut Nusantara, gangguan keamanan danketertiban masyarakat, gangguan infiltrasi dan subversi
serta pemberontakan bersenjatayang biasanya berkaitan dengan usaha pihak asing, gangguan
kejahatan narkotika,gangguankejahatan dengan kekerasan serta berbagai bentuk gangguan yang disebabkan oleh ketegangan sosial
Sungguhpun perhatian lebih dipusatkan pada masalah keamanan dalam negeri sertarongrongan yang lebih bersifat infiltrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap segala bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak, untuk memeliharakelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan sertamelaksanakan pembangunan di segala bidang untuk mencapai ketahanan nasional yang tinggi.Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menghadapi masalah pertahanan dankeamanan adalah perkembangan lingkungan internasional dan regional, pertentangan dan konflik bersenjata yang terjadi di beberapa kawasan, pengaruh resesi ekonomi dan perkembangan lingkungan hidup di dalam negeri sendiri. Suasana ketidakpastian menuntut agar bangsa Indo-nesia lebih menyadari kenyataan dan meningkatkan upaya untuk memelihara daya tangkal yangefektif. Cara mengatasinya adalah Pembangunan TNI (untuk ancaman luar negeri) dan Polri(untuk ancaman dalam negeri) perlu dilanjutkan (dimulai dari Repelita II), misalnyameningkatkan kesejahtreaan TNI /Polri (masalah mencukupi kebutuhan fisik manusia),deteriorisasi materiil dan sarana dan prasarana maupun pendidikan mencakup persenjataan untuk menjada keamanan dalam dan luar negeri. Karena anggaran yang terbatas, sehingga untuk belanja modal (membeli perlengkapan persenjataan) tidak dimungkinkan di Indonesia.
Sungguhpun perhatian lebih dipusatkan pada masalah keamanan dalam negeri sertarongrongan yang lebih bersifat infiltrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap segala bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak, untuk memeliharakelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan sertamelaksanakan pembangunan di segala bidang untuk mencapai ketahanan nasional yang tinggi.Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menghadapi masalah pertahanan dankeamanan adalah perkembangan lingkungan internasional dan regional, pertentangan dan konflik bersenjata yang terjadi di beberapa kawasan, pengaruh resesi ekonomi dan perkembangan lingkungan hidup di dalam negeri sendiri. Suasana ketidakpastian menuntut agar bangsa Indo-nesia lebih menyadari kenyataan dan meningkatkan upaya untuk memelihara daya tangkal yangefektif. Cara mengatasinya adalah Pembangunan TNI (untuk ancaman luar negeri) dan Polri(untuk ancaman dalam negeri) perlu dilanjutkan (dimulai dari Repelita II), misalnyameningkatkan kesejahtreaan TNI /Polri (masalah mencukupi kebutuhan fisik manusia),deteriorisasi materiil dan sarana dan prasarana maupun pendidikan mencakup persenjataan untuk menjada keamanan dalam dan luar negeri. Karena anggaran yang terbatas, sehingga untuk belanja modal (membeli perlengkapan persenjataan) tidak dimungkinkan di Indonesia.
Untuk mengatasi keterbatasan dana adalah
memanfaatkan tenaga / perusahaan dalam negeri artinya biasanya pesawat atau tank yang dipesan dari luar negeri, maka dibuat saja di negeri sendiri,misalnya yang telah dilakukan saat ini dimana tank dibuat oleh perusahaan di Indonesia.Masalah lemahnya pendidikan juga mempengaruhi aspek ekonomi Indonesia yang juga akan berujung pada kemiskinan. Hal ini dikarenakan, di era globalisasi seperti saat ini ilmu pengetahuan serta pendidikan memegang peranan penting untuk membangun suatu negara. Negara yang pendidikan serta pengetahuannya terbelakang akan sulit mengalami perkembanganserta kemajuan sehingga memudahkannya untuk masuk ke dalam negara yang terbelakang.Selain itu juga ada anggapan bahwa maju atau mundurnya suatu negara tergantung pada pendidikan yang dienyam oleh rakyatnya. Karena dengan pendidikan dan IPTEK yangdimilikinya,rakyat dapat ikut serta aktif dalam membangun negaranya khususnya di bidang perekonomian dengan memanfaatkan perdagangan bebas yang ada. Sehingga pemecahanmasalah di bidang ekonomi juga harus menitik beratkan pada pemberian pendidikan yangmemadai bagi rakyatnya, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan serta kemanjuan bangsanya khususnya di bidang perdagangan.
Di bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa yangseharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras dangolongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaanserta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya denganmengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu juga perbedaan agama seringmemacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang membeda- bedakan ajaran agama yang satu dengan yang lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaanagama serta aliran kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya.Masalah perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan bawahanserat antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalamstatus yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu diutamakan kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin.
Di bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa yangseharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras dangolongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaanserta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya denganmengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu juga perbedaan agama seringmemacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang membeda- bedakan ajaran agama yang satu dengan yang lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaanagama serta aliran kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya.Masalah perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan bawahanserat antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalamstatus yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu diutamakan kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin.
Solusi untuk permasalahan ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimanasemua anggota masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingansesamanya, mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.Selain itu ancaman yang perlu diperhatikan di bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Jangan sampai kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau Sipadan diambil oleh negaralain. Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah dilaut dengan 10 negara tetangga, yaitudengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, PNG, Australiadan Timor Leste berbatasan dengan RI di darat. Baik perbatasan di laut maupun di daratmasalah penegasan dan penetapan batas internasional tersebut sampai sekarang belumtuntas karena masih ada kantung-kantung sepanjang garis batas yang belum tertutup(belum ada kesepakatan bersama dalam penentuan batas negara maupun yang bermasalah). Sebagai contoh, di perbatasan darat antara RI - Malaysia di Kalimantanterdapat 10 permasalahan batas yang masih perlu penyelesaian
. Mengatasi hal ini adalah memperkuat pengamanan di daerah batasan dengan menempatkan TNI di daerah perbatasan. Selain itu pemerintah harus tegas dan mengambil tindakan cepat untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan negara lain tentang batas wilayah. Jikatindakan represif tidak berjalan, kita bisa saja melakukan konfontrasi dengan negara yang bersangkutan seperti yang dilakukan Indonesia kepada Malaysia tahun 1960-an.