· BAB II : TEORI ORGANISASI KLASIK
Dalam bab ini dan bab – bab selanjutnya, akan di bahas perkembangan teori organisasi dan manajemn dari teori klasik sampai sekarang. Konsep – konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1980-an, dan konsep ini sekarang di kenal sebagai teori klasik atau kadang – kadang disebut juga teori tradisional. Sebagai contoh, organisasi yang didasarkan birokarasi dan banyak bagian lain dari teori klasik, telah ada ribuan tahun yang lalu.
Dalam bab ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat terspesialisasi. Teori klasik memberikan petunjuk “ mekanistik” struktur yang kaku, bukan kreativias. Teori klasik di bagi menjadi tiga aliran yaitu birokrasi, teori administrasi, dan manajemn ilmiah. Kata birokrasi mula – mula berasal dari kata legal – rasional. Weber mengemukakan karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut ;
1. Pembagian kerja yg jelas
2. Hirarki wewenang yg di rumuskan
3. Program rasional
4. Sistem prosedur
5. Sistem aturan
6. Hubungan – hubungan antar pribadi
Teori administrasi adalah ilmu bagian kedua dari teori organisasi klasisk. Foyal menyatakan bahwa semua kegiatan industrial dapat dibagi menjadi enam kelompok yaitu :
1. Kegiatan teknikal
2. Kegiatan komersial
3. Kegiatan finansial
4. Kegiatan keamanan
5. Kegiatan akuntansi
6. Kegiatan manajerial
Fayol juga mengemukakan dan membahas empat belas kaidah manajemen yg menjadi dasar perkembangan teori administrasi yang di ringkas sebagai beruikut :
1. Pembagian kerja
2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai skalar
10. Aturan
11. Keadilan
12. Kelanggengan personalia
13. Inisiatif
14. Semangat korps
Disamping itu Fayol memerinci fungsi kegiatan administratif menjadi elemen – elemen yaitu planning, organizing, commanding, coordination, controling.
Teori klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Adapun definisi oraganisasi formal sebagai berikut :
1. Sistem kegiatan yg terkoordinasi
2. Kelompok orang
3. Kerjasama untuk mencapai tujuan
Dasar – dasar organisasi menurut teori klasik ada empat yaitu kekuasaan, saling melayani, doktrin dan disiplin.
· BAB III TEORI ORGANISASI NEO KLASIK
Seperti terkandung dalam namanya, teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori klasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik. Lebih lanjut, pendekatan neo klasik mencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya pada organisasi formal. Oleh karena itu teori ini mengemukakan perlunya partisipasi, perluasan kerja ndan management bottom up.
Pandangan neoklasik terhadap organisasi informal faktor yg dapat menentukan munculnya organisasi informal adalah lokasi, jenis pekerjaan, minat, masalah – masalah khusus. Selama pendekatan menghadpi organisasi informal di pusatkan pada manajemen, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa standar dan norma – norma kelompok informal daoat menyebabkan tidak jalannya kebijaksanaan organisasi informal.
* BAB IV TEORI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern. Organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung, masing – masing tergantung pada yang lain sumber. Teori modern itu sendiri memiliki arti multidisplin dengan sumbangan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Teori organisasi dan manajemen modern di kembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dalam banyak hal mendasar berbeda dengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan teori modern menekankan pada perpaduan sintetis dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yg menyeluruh.
Kedua, ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal. Teori neoklasik sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep – konsep yang lebih maju. Teori sistem umum merupakan aspek analisis organisasi usaha untuk mengemukakan kaidah – kaidah umum organisasi yg berlaku universal. Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen – elemen dan proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan sistem yg harus di integrasikan, Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat sistem sebagai berikut :
1. Struktur statik
2. Sistem dinamik sederhana
3. Sistem sibernetik
4. Sistem terbuka
5. Sistem genetika sosial
6. Sistem hewani
7. Sistem manusiawi
8. Sistem sosial
9. Sistem transedential
Proses – proses hubungan dalam sistem. Ketiga proses tersebut adalah komunikasi, berusaha untuk mencapai keseimbangan dan pengambilan keputusan. Tujuan – tujuan organisasi mempunyai tiga tujuan yang saling berhubungan, sperti dalam kasus berbagai sistem kompleks atau hasil akhir saling tergantung. Tujuan itu adalah pertumbuhan, stabilitas dan interaksi.
Berikut ini adalah pendekatan – pendekatan manajemen yaitu proses, perilaku, kuantitatif, sistem dan situasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar